UAS SIK

Selasa, 08 Desember 2020

 

 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi Solo

PKL RST Slamet Riyad Solo


Foto RST Slamet Riyadi Solo


Profil Rumah Sakit

RST Slamet Riyadi memiliki komitmen terhadap mutu, kemudahan akses, kualitas pelayanan, dokter spesialis berbagai disiplin ilmu dan dengan alat penunjang medis yang cukup lengkap. Cakupan layanan kesehatan yang diberikan RST Slamet Riyadi meliputi Hemodialisa, Instalasi Gawat Darurat, Rawat Jalan (Poli Umum, Gigi, dan Spesialis), Rawat Inap dengan HCU, Laboratorium, Radiologi, Instalasi Bedah Sentral, Farmasi, Fisioterapi, Gizi dan Penunjang Medis lainnya  yang dapat dijangkau oleh anggota TNI, PNS, Pasien BPJS serta seluruh lapisan masyarakat.

Visi dan Misi

Visi:

Menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit dan pilihan masyarakat surakarta dan sekitarnya.

Misi:

Menjadi rumah sakit kebanggaan prajurit dan pilihan masyarakat surakarta dan sekitarnya.

Motto:

Senyum – sapa – sopan – sentuh – sembuh.

Pelayanan Kesehatan

    Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit kami didukung oleh tim dokter dan perawat yang telah terlatih dan berpengalaman dalam melaksanakan pelayanan emergency, yang juga telah bersertifikasi PPGD (Penanggulangan Pasien Gawat Darurat), ACLS (Advance Cardiac Life Support), ATLS (Advance Trauma Life Support), serta pelatihan bidang emergency lainnya.

Foto IGD RST Slamet Riyadi Solo

      Armada ambulance kami siap merespon tindakan gawat darurat yang terjadi di Surakarta dan Sekitarnya dengan respon time yang singkat.

      Layanan Ambulance

   Layanan ambulance kami dapat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan yang bersifat non emergency, misalnya:

     Layanan Ambulance Stand By untuk :

     ·         Event publik

     ·         Event olahraga

     ·         Event bakti sosial

     ·         Event tertutup yang diadakan oleh institusi, komunitas, ataupun individu

     ·         Dan kegiatan lainnya yang membutuhkan kesiagaan tim rumah sakit kami

       Untuk reservasi dan informasi lebih lanjut mengenai layanan Ambulance Stand By ini silahkan menghubungi Customer Care.

Poliklinik:

(a).  Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

(b). Poliklinik Penyakit dalam

(c).  Poliklinik Anak

(d). Poliklinik Bedah

(e).  Poliklinik Orthopedi

(f).  Poliklinik Paru

(g). Poliklinik Kulit Kelamin

(h). Poliklinik Gigi

(i).   Poliklinik Kesehatan Jiwa

(j).   Poliklinik Saraf

(k).  Poliklinik THT

(l).   Poliklinik Jantung

(m).  Fisioterapi


Sumber : https://rstslametriyadi.co.id/



Isu Pembangunan Kesehatan



    Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya. Kementrian Kesehatan mengangkat 6 Isu strategis pembangunan kesehatan, antara lain :

1.   Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

2.   Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

4.     Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

5.  Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan

6.     Peningkatan Akses Pelayanan KB  Berkualitas yang Merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

    Sebagai Calon Sarjana Terapan khususnya dibidang Kesehatan gigi, upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pembangunan kesehatan ialah melakukan upaya-upaya peningkatan kesehatan dibidang kesehatan gigi. Seperti yang sudah tertulis dalam Permenkes No 20 Tahun 2016 pasal 13 upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan gigi yaitu melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut kepada individu,keluarga kelompok dan masyarakat; pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil; pembuatan dan penggunaan media / alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi dan mulut; dan konseling kegiatan preventif dan promotif kesehatan gigi dan mulut.

1.      Arahan Presiden Adaptasi Kebiasaan Baru

·         Gunakan masker

·         Jaga jarak


·         Cuci tangan

·         Hindari kerumunan

·         Tingkatkan imunitas tubuh


2.      Terapkan Perilaku Hidup Sehat Hindari Faktor Risiko Penyakit

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

·         Kawasan tanpa rokok

·         Gizi seimbang

·         Aktifitas fisik

·         Deteksi dini

CERDIK

·         C = Cek Kesehatan Berkala

·         E = Enyahkan Asap Rokok

·         R = Rajin Aktifitas Fisik

·         D = Diet Gizi Seimbang

·         I  = Istirahat Cukup

·         K = Kelola Stress

3.      Deteksi Dini Faktor Risiko PTM

Ukur Secara Berkala

·         Tekanan darah

·         Gula darah

·         Indeks Massa Tubuh

·         Lingkar Perut

·         Kanker Payudara dan Leher Rahim

Pengukuran dapat dilakukan

·         Secara mandiri

·         Di posyankes terdekat

·         Di posbindu desa, tempat kerja, kampus

4.      Manfaat Tele Konsultasi

Apabila ada keluhan kesehatan/Memerlukan konsultasi kesehatan

·         Komunikasikan melalui HP pada dokter yang merawat

·         Hubungi dokter online

 

Dampak Buruk Junk Food Untuk Kesehatan Tubuh

    Junk Food disebut makanan instan atau makanan cepat saji yang kini telah berkembang pesat di persaingan perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap waktu dan mudah ditemukan. Tak hanya itu saja, makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat ditambah lagi harganya yang terjangkau.

    Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di dalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan. Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan penyedap yang kini disebut micin.

    Fenomena kata micin kini mendadak kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang yang telat berpikir, lama menjawab bila diajak bicara dan lain sebagainya. Tak dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas.

    Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke, usus buntu dan penyakit ginjal. Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji, kurangilah hal itu.


Sumber Artikel : https://thegorbalsla.com/contoh-artikel/




Artikel Dampak Buruk Junk Food Untuk Kesehatan Tubuh

 Dampak Buruk Junk Food Untuk Kesehatan Tubuh

    Junk Food disebut makanan instan atau makanan cepat saji yang kini telah berkembang pesat di persaingan perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap waktu dan mudah ditemukan. Tak hanya itu saja, makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat ditambah lagi harganya yang terjangkau.

    Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di dalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan. Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan penyedap yang kini disebut micin.

    Fenomena kata micin kini mendadak kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang yang telat berpikir, lama menjawab bila diajak bicara dan lain sebagainya. Tak dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas.

    Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saji memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke, usus buntu dan penyakit ginjal. Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji, kurangilah hal itu.


Sumber Artikel : https://thegorbalsla.com/contoh-artikel/


Isu Pembangunan Kesehatan

    


    Pembangunan Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, supaya terwujud derajat kesehatan warga masyarakat yang setinggi-tingginya. Kementrian Kesehatan mengangkat 6 Isu strategis pembangunan kesehatan, antara lain :

1.   Peningkatan akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

2.   Peningkatan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta penyehatan lingkungan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

3. Peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

4.     Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

5.  Peningkatan ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam negeri, dan

6.     Peningkatan Akses Pelayanan KB  Berkualitas yang Merata pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.

    Sebagai Calon Sarjana Terapan khususnya dibidang Kesehatan gigi, upaya yang dapat dilakukan untuk mendukung pembangunan kesehatan ialah melakukan upaya-upaya peningkatan kesehatan dibidang kesehatan gigi. Seperti yang sudah tertulis dalam Permenkes No 20 Tahun 2016 pasal 13 upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan gigi yaitu melakukan promosi kesehatan gigi dan mulut kepada individu,keluarga kelompok dan masyarakat; pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil; pembuatan dan penggunaan media / alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi dan mulut; dan konseling kegiatan preventif dan promotif kesehatan gigi dan mulut.

1.      Arahan Presiden Adaptasi Kebiasaan Baru

·         Gunakan masker

·         Jaga jarak


·         Cuci tangan

·         Hindari kerumunan

·         Tingkatkan imunitas tubuh


2.      Terapkan Perilaku Hidup Sehat Hindari Faktor Risiko Penyakit

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)

·         Kawasan tanpa rokok

·         Gizi seimbang

·         Aktifitas fisik

·         Deteksi dini

CERDIK

·         C = Cek Kesehatan Berkala

·         E = Enyahkan Asap Rokok

·         R = Rajin Aktifitas Fisik

·         D = Diet Gizi Seimbang

·         I  = Istirahat Cukup

·         K = Kelola Stress

3.      Deteksi Dini Faktor Risiko PTM

Ukur Secara Berkala

·         Tekanan darah

·         Gula darah

·         Indeks Massa Tubuh

·         Lingkar Perut

·         Kanker Payudara dan Leher Rahim

Pengukuran dapat dilakukan

·         Secara mandiri

·         Di posyankes terdekat

·         Di posbindu desa, tempat kerja, kampus

4.      Manfaat Tele Konsultasi

Apabila ada keluhan kesehatan/Memerlukan konsultasi kesehatan

·         Komunikasikan melalui HP pada dokter yang merawat

·         Hubungi dokter online

 

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS