SATPEL Radang Gusi (Gingivitis)

Rabu, 04 November 2020

 

SATUAN PELAJARAN


1.      Bidang studi                           : Pendidikan Kesehatan Gigi (PKG)

2.      Sub bidang studi                     : Preventif Dentistry

3.      Pokok bahasan                        : Radang Gusi (Gingivitis)

4.      Sub pokok bahasan                 : a. Pengertian radang gusi

                                                        b. Perbedaan gusi sehat dan gusi sakit

                                                        c. Penyebab dan proses terjadinya radang gusi

                                                        d. Tanda dan gejala terjadinya radang gusi

                                                        e. Dampak yang ditimbulkan dari peradangan gusi

                                                        f.  Pencegahan dan Perawatan radang gusi

5.      Sasaran                                    : 1 Dasawisma RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung

6.      Tempat                                    : Rumah warga

7.      Hari dan tanggal                     : 8 Oktober – 6 November 2020

8.      Waktu                                     : 60 menit

9.      Tujuan instruksional

·         Tujuan umum (TIU)    : Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan masyarakat                                 dapat mengetahui dan memahami tentang radang                                           gusi / gingivitis

·         Tujuan khusus (TIK)   : Setelah dilakukan penyuluhan tentang radang gusi,                                       masyarakat diharapkan mampu menjelaskan tentang :

-       Pengertian radang gusi

-       Perbedaan gusi sehat dan gusi sakit

-       Penyebab dan proses terjadinya radang gusi

-       Tanda dan gejala terjadinya radang gusi

-       Dampak yang ditimbulkan dari peradangan gusi

-       Cara mencegah dan mengobati radang gusi

10.  Media                                      : Laptop dan LCD

11.  Metode                                    : Ceramah, Tanya jawab dan diskusi

 

 

12.  Kegiatan Belajar Mengajar :

No

Uraian kegiatan

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan sasaran

Waktu

1.

Pembukaan

-Salam

-Perkenalan

-Menjelaskan maksud dan tujuan

-Menjelaskan rangkaian kegiatan

-Menjelaskan tujuan penyuluhan

-Memperkenalkan dan menggali pengetahuan remaja tentang radang gusi atau gingivitis

-Menjawab salam

-Memperhatikan

-Mendengarkan

10 menit

2.

Tahap penyampaian materi atau inti kegiatan penyuluhan

-Memberikan materi pengertian radang gusi

-Membandingkan dan menjelaskan ciri-ciri gusi sehat dan gusi sakit

-Menerangkan penyebab terjadinya radang gusi

-Menjabarkan proses terjadinya radang gusi

-Menjelaskan tanda-tanda dan gejala timbulnya radang gusi

-Menerangkan dampak yang ditimbulkan dari radang gusi yang tak segera diobati

-Mengajarkan tindakan perawatan yang harus dilakukan terhadap radang gusi dan tindakan pencegahan agar radang gusi tidak terjadi lagi

-Mendengarkan, memperhatikan dan memahami materi penyuluhan

-Mencatat hal-hal yang dirasa penting

 

 

40 menit

3.

Penutup

-Memberikan kesempatan bertanya kepada sasaran

-Memberikan beberapa pertanyaan pada sasaran

-Menyimpulkan materi

-Melakukan evaluasi

-Mengakhiri salam

- Menanyakan hal-hal yang belum jelas

-Memperhatikan jawaban dari penyuluh

-Menjawab pertanyaan penyuluh

-Menjawab salam

10 menit

 

13.  Evaluasi

ü  Apa itu radang gusi ?

ü  Apa saja ciri-ciri dan perbedaan dari gusi sehat dan gusi sakit ?

ü  Apakah penyebab terjadinya radang gusi ?

ü  Bagaimana proses terjadinya radang gusi ?

ü  Apa saja tanda-tanda dan gejala timbulnya radang gusi ?

ü  Apa dampak yang ditimbulkan jika radang gusi tak diobati ?

ü  Bagaimana cara mengobati radang gusi ?

ü  Bagaimana cara mencegah radang gusi agar tidak kambuh lagi ?

 

14.  Materi Pembahasan

 

Materi tentang radang gusi (gingivitis)

A.    Pengertian Radang Gusi (Gingivitis)

Radang gusi adalah penyakit infeksi karena pengaruh mikroorganisme patogen yang merusak jaringan mukosa mulut dan jaringan gingiva,yang memicu terjadinya pembengkakan pada tulang alveolar.

Gingivitis termasuk penyakit yang berbahaya terlebih bagi penderita diabetes melitus. Karena susahnya memproduksi insulin dan susah terjadinya pemulihan luka.

B. Ciri-ciri Gusi Sehat dan Gusi Sakit

1. Gusi sehat

a. Berwarna merah muda

b. Bila ditekan menjadi pucat

c. Mengisi seluruh bagian sela-sela gigi yang berakhir dengan bentuk tajam

d. Melekat pada semua bagian gigi

e. Gusi tidak membengkak

2. Gusi sakit

a. Berwarna merah tua

b. Terasa sakit bila ditekan

c. Ujung gusi yang berada di sela- sela gigi membesar dan membulat

d. Bagian gusi yang lain terlihat membengkak

e. Mudah berdarah

 

C. Penyebab Terjadinya Radang Gusi

Faktor penyebab terjadinya peradangan pada gusi bermacam-macam. Menurut penelitian gingivitis terjadi 98% karena faktor perilaku dan 2% faktor keturunan (Gen).

Faktor lain :

1. Penyebab Lokal

a. Plak

b. Karang gigi

c. Materra alba

d. Overhanging filling (tambalan yang berlebihan)

e. Obat-obatan (misalnya: arsen, phenol)

2. Penyebab sistemik

a. Kurang gizi

b. Obat-obatan

 

D. Proses Terjadinya Radang Gusi

Radang gusi terjadi apabila adanya penumpukan plak pada permukaan gigi, terutama pada bagian yang berbatasan dengan gusi. Seseorang yang tidak membersihkan giginya dengan baik dan membiarkan plak tertimbun pada permukaan gigi yang berbatasan dengan gusi, pasti terkena radang gusi. Bakteri pada plak mengeluarkan racun dan zat-zat lain yang merangsang gusi. Radang menjalar terus sepanjang akar gigi menyebabkan gigi menjadi goyah. Selain itu karena ada radang, maka sekitar gigi ada nanah yang menimbulkan bau busuk. Gusinya kelihatan bengkak dan mudah berdarah kalau disentuh.

 

E. Tanda-Tanda dan Gejala Terjadinya Radang Gusi

a. Gusi terasa sakit

b. Gusi tampak merah

c. Mudah berdarah

d. Bengkak

 

F. Dampak yang Ditimbulkan oleh Radang Gusi

Pada mereka yang mengidap diabetes produksi kuman jauh lebih hebat dibandingkan mereka yang normal, karena tidak ada gula netral dalam tubuh yang mampu mencegah pertumbuhan bakteri sehingga jika mereka mengalami radang gusi kemungkinan besar mereka juga akan mengalami infeksi kerongkongan jika gula tidak stabil.

Untuk mereka yang normal kemungkinan yang terjadi akibat radang gusi adalah lepasnya gigi dari jaringan penyangga, rusaknya jaringan penyangga gigi (tulang alveolar), kemiringan bentuk rahang juga bisa terjadi akibat radang gusi.

 

G. Cara Mengobati dan Pencegahan Terjadinya Radang Gusi

Bila sudah terjadi radang gusi segera konsultasikan pada dokter.

Agar tidak terjadi radang gusi lagi maka hal-hal yang harus dilakukan adalah tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu timbulnya radang gusi, senantiasa menjaga kebersihan gigi dan mulut, menerapkan kebiasaan sehat dan sering melakukan check up ke dokter gigi.

 



Daftar Pustaka 

Manson, J.D, B.M. Eley. 1993. Buku Ajar Periodonti. Jakarta: Hipokrates.

Diktat Oral Diagnostik SPRG DEPKES 1997.

Ghofur, Abdul. 2012. Buku Pintar Kesehatan Gigi dan Mulut.Yogyakarta: Mitra Buku.

Aidiel,dkk.2003 Mari Menjaga Gigi: Pernama Malam.Surabaya.

A.Wahab.2006.Perawatan gigi: Pustaka Buku.yogyakarta.

Laporan Kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat di Wilayah RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang

 

LAPORAN KEGIATAN

UKBM (UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT)

RT 13 RW 11 PERUMAHAN P4A PUDAKPAYUNG SEMARANG

Laporan ini disusun guna memenuhi praktek lapangan mata kuliah Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat II

Tanggal Pelaksanaan 28 September – 6 November 2020

 

Dosen Pembimbing : Irmanita Wiradona, S. Si. T, M.Kes

 


 

   Pelaksana :

Seranita Mega Lelie Nusenda

P1337425217034

Semester VII

 

 

PRODI DIV KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG











 

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN KEGIATAN

UKBM (UPAYA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT)

RT 13 RW 11 PERUMAHAN P4A PUDAKPAYUNG SEMARANG

Laporan kegiatan UKBM ini merupakan bentuk Upaya Penyegaran Kesehatan Berbasis Masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang yang dilakukan pada tanggal 28 September sampai dengan 6 November 2020, laporan ini disetujui pada :

Hari, tanggal   : Jumat, 30 Oktober 2020

Pelaksana        : Seranita Mega Lelie Nusenda

NIM                : P1337425217034

 

Semarang, 30 Oktober 2020

 

Pelaksana,

 

 

 

Seranita Mega Lelie Nusenda

NIM.  P1337425217034

 

 

 

 

Dosen Pembimbing,

 

 

 

Irmanita Wiradona, S. Si. T, M.Kes

NIP.

Mengetahui,

Ketua Prodi

DIV JurusanKeperawatan Gigi

 

 

 

 

Salikun, S.Pd, M.Kes

NIP. 196204061988031002

 

Koordinator Kemahasiswaan

DIV Jurusan Keperawatan Gigi

 

                      

 

 

Sukini. S. Si. T, M.Kes

NIP.

Menyetujui,

 

 

Ketua Jurusan

Jurusan Keperawatan Gigi

 

 

 

 

Tri Wiyatini, S.KM.,M.Kes (Epid)

NIP.197001051991012001























BAB 1

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk berpartisipasi langsung dalam masyarakat. Kegiatan ini dilakukan guna memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-ilmu yang telah di peroleh dari kampus selama pembelajaran berlangsung. Praktek kerja lapangan ini dipandang perlu karena melihat perkembangan dan pertumbuhan masyarakat terutama mengenai kesehatan gigi dan mulut yang semakin meningkat.

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) diharapkan dapat berperan bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan pembangunan dibidang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut. Permasalahan kesehatan gigi yang terjadi di masyarakat yaitu angka karies 45,3 % hasil riskesdas 2018 (Kemenkes RI, 2018). Kondisi tersebut menjunjukkan kualitas status kesehatan gigi yang masih rendah dan perlu dilakukan berbagai upaya pencegahan baik dengan menyikat gigi pada saat yang tepat atau pola hidup sehat di bidang kesehatan gigi, ataupun dengan cara pemberdayaan masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pengembangan usaha bersumber daya masyarakat (UKBM). Pemberdayaan masyarakat merupakan unsure penting yang tidak bisa diabaikan. Pemberdayaan kesehatan di bidang kesehatan merupakan sasaran utama dari promosi kesehatan. Upaya strategis dalam melibatkan peran serta aktif masyarakat dengan mempersiapkan masyarakat RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang menjadi penggerak hidup bersih dan sehat, baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat disekitarnya.

Masyarakat yang di tentukan menjadi penggerak hidup bersih dan sehat hendaknya memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang cukup agar dapat berperan sesuai yang diharapkan. Untuk mencapai hasil yang optimal perlu dilakukan pelatihan di lingkungan masyarakat RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, keberadaan tenaga kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut dari Poltekkes Semarang yang sedang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ingin melaksanakan sebuah program pemberdayaan masyarakat yang diwujudkan dalam sebuah kegiatan praktik lapangan “Pelatihan Kader Kesehatan Gigi dan Mulut dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang yang diharapkan dapat menghidupkan kembali semangat dan pengetahuan masyarakat mengenai kesehatan gigi dan mulut di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang dan membantu upaya peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut yang optimal.

 

B. MASALAH

1.    Data Masalah

a.    Data Umum

Kelurahan Pudakpayung saat ini dipimpin oleh Bapak Ganefo Sodri Anwar, SH dengan luas wilayahnya yaitu 392.932 km2. Jumlah penduduk untuk laki-laki ada11.479 jiwa, perempuan 11.601 jiwa, usia 0-15 tahun ada 6.366 jiwa, usia 16-65 tahun 12.481 jiwa dan usia 65 ke atas ada 4.243 jiwa. Kelurahan Pudakpayung ini terdiri dari 16 RW dan 138 RT. Kelurahan Pudakpayung merupakan daerah yang sedang berada di zona hijau dimana masyarakatnya nihil akan penyakit (COVID-19), semua protokol seperti memakai masker ketika keluar rumah, jaga jarak dan menyiapkan alat cuci tangan di depan rumah sudah dilaksanakan.

Adapun batas – batas wilayah kelurahan Pudakpayung sebagai berikut :

Sebelah utara               : Kelurahan Banyumanik

Sebelah selatan            : Kabupaten Semarang

Sebelah barat               : Sungai kaligarang

Sebelah timur              : Kelurahan Gedawang

 

b.    Data Khusus

Berdasarkan hasil pengambilan data di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang yang dilakukan pada hari selasa 13 Oktober 2020, diperoleh data kondisi kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut dengan rata-rata nilai OHI-S = 1,34 ( DI = 0,85 dan CI = 0,49 ), DMF-T= 2,3 (D = 2, M = 0, dan F = 0,3), CPITN = 2,8 sextan sehat, dan analisa data dilakukan berdasarkan kuisioner 30 Indikator (pengetahuan, sikap, tindakan) mengenai kesehatan gigi dan mulut. Dapat dijabarkan sebagai berikut :

1)   Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S)

No

Nama

DI

CI

OHIS

Kategori

1.

Tn. M

1

0,6

1,6

Sedang

2.

Ny. Y

0,8

0,3

1,1

Baik

3.

Ny.T

0,5

0

0,5

Baik

4.

Tn.I

1,1

0,8

1,9

Sedang

5.

Ny.W

0,8

0

0,8

Baik

6.

Ny.H

0,3

0

0,3

Baik

7.

Ny.A

0,8

0

0,8

Baik

8.

Tn.P

1,3

1,3

2,6

Sedang

9.

Tn.D

1,3

1,3

2,6

Sedang

10.

Ny.N

0,6

0,6

1,2

Baik

Rata – Rata

1,34

Sedang

 

2)   Keadaan Kerusakan Gigi Permanen (DMF-T)

No

Nama

D

M

F

DMF-T

Kategori

D1

D2

Gigi

Gigi

Gigi

Gigi

1.

Tn. M

36

26

 

46

3

Sedang

2.

Ny. Y

36

46

 

35

3

Sedang

3.

Ny. T

36

 

 

46

2

Rendah

4.

Tn. I

47

46,36

 

 

3

Sedang

5.

Ny. W

37,47

25

 

 

3

Sedang

6.

Ny. H

 

36,46

 

 

2

Rendah

7.

Ny. A

36

 

 

 

1

Sangat Rendah

8.

Tn. P

36,46

 

 

 

2

Rendah

9.

Tn. D

46,37

 

 

 

2

Rendah

10.

Ny. N

47

36

 

 

2

Rendah

Rata – rata

2,3

Sedang

 

3)   Keadaan Jaringan Penyangga Gigi (CPITN)

No

Nama

Jumlah Sextan dengan Kode

0

1

2

1.

Tn. M

2

-

4

2.

Ny. Y

2

2

2

3.

Ny. T

6

-

-

4.

Tn. I

2

2

2

5.

Ny. W

4

2

-

6.

Ny. H

6

-

-

7.

Ny. A

6

-

-

8.

Tn. P

-

2

4

9.

Tn. D

-

2

4

10.

Ny. N

-

2

4

Jumlah

28

12

20

Keterangan :

0        : Sehat

1        : Ada perdarahan saat di probing

           : Ada supragingiva / subgingiva kalkulus

 

 

4)   Hubungan (pengetahuan, sikap, tindakan) terhadap kebersihan gigi dan mulut

OHI-S

Jumlah

Baik

Sedang

Kurang

Pengetahuan

Baik

5

2

0

7

Sedang

0

1

0

1

Kurang

0

2

0

2

Jumlah

5

5

0

10

 

OHI-S

Jumlah

Baik

Sedang

Kurang

Sikap

Baik

2

1

0

3

Sedang

3

1

0

4

Kurang

0

3

0

3

Jumlah

5

5

0

10

 

OHI-S

Jumlah

Baik

Sedang

Kurang

Tindakan

Baik

3

0

0

3

Sedang

2

3

0

5

Kurang

0

2

0

2

Jumlah

5

5

0

10

 

2.    Identifikasi Masalah

Dari data hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dapat di identifikasi masalah sebagai berikut:

a.    OHI-S = 1,34 dimana ( DI = 0,85 dan CI = 0,49 ), sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi.

b.    DMF-T = 2,3 dimana ( D = 2, M = 0, dan F = 0,3 ) sedangkan menurut target nasional angka DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi sehingga angka PTI dapat naik menjadi 100%.

c.    CPITN = 2,8 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional CPITN > 3 dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.

 

3.    Prioritas Masalah

Berdasarkan data penjaringan, maka didapat prioritas masalah sebagai berikut :

Tabel penentuan prioritas masalah

(Metode USG)

No

Masalah

Nilai

Jumlah

Prioritas

U

S

G

1.

OHIS

5

4

4

13

I

2.

DMF-T

4

5

3

12

II

3.

CPITN

4

3

3

10

III

 

Keterangan :

Skor U = 0 - 5 (tidak penting – sangat penting)

Skor S = 0 - 5 (tidak serius - sangat serius)

Skor G = 0 - 5 (tidak berdampak – sangat berdampak)


C. TUJUAN

a. Tujuan umum

Meningkatkan pengetahuan, minat dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan gigi dan mulut. Sehingga dapat tercapai perilaku hidup sehat dan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya di wilayah RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang.

b. Tujuan khusus

    1. Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan juga perilaku masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut secara umum.
    2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut.
    3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.
    4. Meningkatkan kemampuan masyarakat tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.
    5. Terciptanya kelembagaan upaya masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut

D. NAMA KEGIATAN

Kegiatan yang akan kami selenggarakan yaitu “Upaya Penyegaran Kesehatan Berbasis Masyarakat di Perumahan P4A Pudakpayung”.

E. SASARAN KEGIATAN

Sasaran kegiatannya adalah 10 KK (1 Dasawisma) dari RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang.

F. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN

Kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat ini akan di selenggarakan pada:

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan                : 28 September – 6 November 2020

Tempat Pelaksanaan Kegiatan                 :RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung

 

G. PENGORGANISASIAN

SUSUNAN PELAKSANA

UKBM

RT 13 RW 11 PERUMAHAN P4A PUDAKPAYUNG, BANYUMANIK, SEMARANG

 

Pelindung

Kajur Jurusan Keperawatan Gigi              : Tri Wiyatini, SKM, M.Kes (Epid)

Ketua Prodi D-III Keperawatan Gigi       : Salikun, S.Pd, M.Kes

Penanggung Jawab

Ketua RT                                                  : Dwi Pranyoto

Dosen Pembimbing                                   : Irmanita Wiradona, S. Si. T, M.Kes

Pelaksana

Pelaksana                                                     :Seranita Mega Lelie Nusenda (P1337425217034)





 

BAB II

KEGIATAN

A.    KEGIATAN

1. Pemaparan/MMD

2. Rencana kegiatan

3. Kegiatan

a.  Melakukan pre test dan Post Test kepada Masyarakat 1 Dasawisma RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung dengan memberikan pertanyaan (kuisioner).

b.  Mengajarkan masyarakat cara menggosok gigi yang baik dan benar.

c.  Membimbing masyarakat untuk mencegah penyakit yang ada di rongga mulut.

d. Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut oleh mahasiswa.

e.  Evaluasi hasil penyegaran materi kesehatan gigi dan mulut.

4. Monitoring

5. Evaluasi hasil kegiatan upaya penyegaran kesehatan berbasis masyrakat.

B. METODE

   Metode kegiatan yang dilakukan dalam upaya penyegaran pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung ini menggunakan metode sebagai berikut :

1.    Screening (Untuk mendapatkan data tentang penyakit gigi dan mulut).

2.    Ceramah

3.    Diskusi

4.    Tanya jawab

5.    Demonstrasi

6.    Simulasi

C. PROSEDUR KEGIATAN

1.       Cara pendekatan kepada unsur pengambil keputusan.

Melakukan upaya atau proses dengan menumbuhkan kesadaran, kemauan, serta kemampuan kader kesehatan gigi dan mulut dalam rangka mengenal, mengatasi, memelihara, melindungi, serta meningkatkan kesejahteraan dirinya sendiri.

2.    Bentuk kegiatan pendekatan kepada unsur pengambil keputusan.

Pemberdayaan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dan peduli terhadap kesehatan gigi dan mulut yang muncul di lingkungan sekitar. Sasarannya dapat berupa masyarakatdan kelompok yang rentan terhadap penyakit gigi dan mulut adalah ibu hamil, anak usia prasekolah dan anak sekolah dasar (Depkes RI 2000).Salah satu hasil dari kegiatan ini dapat berwujud upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yaitu kader kesehatan.

3.    Tindak lanjut yang diharapkan setelah pendekatan dilakukan. 

Melalui pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan gigi dan mulut ( kader kesehatan ), diharapkan masyarakat mampu mengatasi sendiri masalah kesehatan mereka secara mandiri. Dan juga dapat mencakup kemampuannya untuk memlihara dan melindungi diri dari ancaman kesehatan gigi dan mulut.Selain itu kader juga dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam menangani kesehatan gigi dan mulut dalam upaya pencegahan penyakit gigi dan mulut yang optimal.

            a.) MMD

Berdasarkan hasil survey didapatkan hasil dari permasalahan yang terjadi, dari hasil analisa pendataan warga dapat disimpulkan bahwasanya kurangnya kepedulian serta pengetahuan terhadap resiko mengenai Kesehatan Gigi dan Mulut.

Untuk mendapatkan data yang lebih valid diperlukan format pengkajian komunitas yang disusun dalam bentuk kuesioner/GoogleForm yang kemudian dianalisa untuk menentukan rencana tindakan yang akan di implementasikan.

Materi : Terlampir

b.) Kegiatan

      Waktu Kegiatan    : 28 September – 6 November 2020

Peserta MMD        : Ketua RT, Perwakilan masyarakat (10 KK) dan calon kader

      Tempat                  : Salah satu rumah warga

Situasi Hasil Pendataan Warga RT 13 RW 11 Perumahan p4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang

Dari hasil rekapitulasi pendataan warga yang sudah terisi didapatkan hasil skala prioritas :

Populasi

Rekapitulasi Skala Prioritas

10 KK warga RT 13 RW 11 Perumahan p4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang

Hasil pendataan warga:

1.  Kurang pemahaman tentang kesehatan gigi dan mulut.

2.  Kurang pengetahuan cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.

3.  Kurangnya pengetahuan tentang cara menggosok gigi yang baik dan benar.


D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Data prioritas masalah pada masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang sebanyak 10 KK, dari yang perlu ditangani terlebih dahulu yaitu OHI-S, DMF-T dan CPITN. Data prioritas masalah tersebut dapat diupayakan untuk dicari penyelesaiannya. Upaya penyelesaian masalah diawali dengan menyusun alternatif jalan keluar yang disusun melalui identifikasi faktor penyebab masalah sebagai berikut :

No

Masalah

Penyebab Masalah

Alternative Pemecahan Masalah

Urutan Pemecahan Masalah

1.

OHI-S = 1,34 ( DI = 0,85 dan CI = 0,49 ), sedangkan menurut target nasional OHI-S ≤ 1,2berarti keadaan ini belum memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi.

A.  Input

- Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

- Kurangnya pengetahuan pasien tentang karang gigi dan akibatnya.

- Cara menyikat gigi pasien yang kurang baik

 

- Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut melalui penyuluhan

- Meningkatkan pengetahuan pasien tentang karang gigi dan akibatnya melalui penyuluhan

- Mendemonstrasikan cara menyikat gigi yang baik dan benar

a.       Melakukan penyuluhan tentang cara menyikat gigi yang benar

b.      Mendemonstrasikan cara menyikat  gigi yang baik dan benar

c.       Melakukan penyuluhan tentang makanan yang merusak dan yang baik untuk kesehatan gigi dan mulut

d.      Melakukan penyuluhan tentang gigi berlubang

e.       Melakukan penambalan gigi yang berlubang ( dirujuk )

f.       Melakukan penyuluhan tentang karang gigi dan jaringan penyangga

g.      Melakukan pembersihan karang gigi ( dirujuk )

h.      Dilakukan pemeriksaan gigi secara periodik

B.  Proses

-       Pasien jarang  mendapatkan penyuluhan tentang cara pemeliharaan kesgilut dari tenaga kesehatan gigi

-       Pasien tidak pernah melakukan pembersihan karang gigi

-       Meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara pemeliharaan kesgilut melalui penyuluhan

-       Membersihkan karang gigi secara berkala

2.

DMF-T= 2,3 (D = 2, M = 0, dan F = 0,3), sedangkan menurut target nasional adalah DMF-T ≤ 2 berarti keadaan ini sudah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi.

 

A.  Input

-       Pengetahuan tentang gigi berlubang kurang.

-       Kurangnya pengetahuan pasien tentang cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut

 

 

 

-       Meningkatkan pengetahuan pasien bahwa lubang gigi harus ditambal

B.  Proses

-       Pasien tidak pernah melakukan penambalan gigi terhadap gigi yang berlubang

-       Pasien tidak pernah melakukan kunjungan berkala ke pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk memeriksakan keadaan giginya.

-       Melakukan penambalan pada gigi yang berlubang

-       Mengimbau untuk memlakukan pemeriksaan berkala secara rutin ke pusat pelayanan kesehatan gigi dan mulut

3.

CPITN = 2,8 sextan sehat, keadaan ini telah memenuhi target nasional dan perlu ditingkatkan lagi menjadi target optimal yaitu CPITN = 6 sextan sehat.

 

A.  Input

-       Pengetahuan tentang penyakit jaringan penyangga gigi kurang

-       Kurangnya pengetahuan tentang karang gigi

 

-       Meningkatkan pengetahuan pasien tentang penyakit yang menyerang jaringan penyangga

-       Meningkatkan pengetahuan pasien tentang karang gigi

 

B. Proses

-       Pasien tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang jaringan penyangga gigi

 

-       Meningkatkan pengetahuan pasien tentang jaringan penyangga melalui peyuluhan.

 

E. ANGGARAN

Nama Barang

Jumlah

Harga

Total

Print proposal kegiatan

2 buah

@ Rp 5.000

Rp 10.000

Print materi

1 buah

@Rp 13.000

Rp 13.000

Fotokopi Materi

10 buah

@ Rp 9.000

Rp 90.000

Biaya lain-lain

 

 

Rp. 50.000

Jumlah total

Rp 163. 000

 

F. HAMBATAN

Hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan program yaitu :

1.   Kurang efektifnya waktu dalam pelaksanaan dikarenakan masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang mayoritas pekerja kantoran yang setiap hari kerja masuk pukul 07.30  WIB  yang jam pulangnya pukul 16.00 WIB dan kalau lembur sampai pukul 20.00 WIB. Sehingga waktu pelaksanaan mundur dari jadwal yang sudah direncanakan.

2.   Pelaksanaan program kegiatan Penyegaran Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kader di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang tidak bisa dilakukan bersamaan karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk berkumpul secara tatap muka.

3.   Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan dikarenakan masyarakat yang memiliki kesibukan masing – masing sehingga konsentrasi mayarakat menurun.

G. MATRIK KEGIATAN PELAKSANA

Hari, tanggal      : Rabu, 7 Oktober 2020

Tempat                 : RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang

No                            No

Waktu

Kegiatan

Tempat

Penanggung jawab

1.

15.00-16.00

Bimbingan dengan dosen pembimbing

Via zoom

Mahasiswa

2.

18.30-20.00

Advokasi warga (10 kk) dan pendataan

Rumah warga

Seranita Mega

 

PELAKSANAAN

Tanggal  : 8 Oktober – 6 November 2020

Tempat : RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang

No

Waktu

Kegiatan

Tempat

Penanggung jawab

1.

09.00-Selesai

Advokasi (RT)

Rumah Pak RT 13

Seranita Mega Lelie Nusenda

2.

09.00-Selesai

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang jenis-jenis penyakit gigi dan mulut (Karies, Periodontitis, Kalkulus)

Rumah Warga

3.

09.00-Selesai

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang cara-cara pencegahan penyakit gigi dan mulut.

Rumah Warga

4.

09.00-Selesai

Penyampaian materi kesehatan gigi dan mulut pada warga tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar dan cara pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.

Rumah Warga

5.

09.00-Selesai

Demonstrasi menggosok gigi

Rumah Warga

6.

09.00-Selesai

Diskusi dan Tanya jawab

Rumah Warga

 

 

 

 


 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.  KESIMPULAN

Setelah dilaksanakannya kegiatan Penyegaran Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Kader di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang, dapat di simpulkan bahwa :

1.    Kegiatan berlangsung dengan baik dan lancar walaupun ada hambatan dalam pelaksanaannya dan dapat terselesaikan.

2.    Masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang  sudah dapat memulai kebiasaan perilaku hidup sehat khususnya untuk kesehatan gigi dan mulut dengan menerapkan cara menggosok gigi yang baik dan benar sesuai yang diajarkan.

3.    Masyarakat di RT 13 RW 11 Perumahan P4A Pudakpayung, Banyumanik, Semarang telah memiliki pengetahuan dan tindakan tentang cara menjaga kesehatan gigi yang baik dan benar melalui pengisian kuisioner.

 

B.  SARAN

Diharapkan kegiatan yang sudah dilaksanakan khusunya kader kesehatan yang sudah dilatih dapat menjalankan kegiatan ini secara kontinue.

 

 

 

 




Lampiran

Dokumentasi Kegiatan

·   Pengambilan data (Pengisian kuesioner)




·   Advokasi ke Bapak RT Perumahan P4A Pudakpayung, Semarang

·   MMD (Lewat VC WA dan door to door)


·   Implementasi



·   Pemaparan materi pelatihan





 

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS