Dental Health

Senin, 07 Desember 2020

 

PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEJAK DINI


    Kesehatan gigi dan mulut sering kali diabaikan oleh masyarakat. Rendahnya kesadaran dalam merawat kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu penyebab dari penyakit gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia.

    Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan kondisi kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih sangat memprihatinkan. Dari hasil survei tersebut terdapat 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut dan hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan oleh tenaga medis. Hasil Riskesdas 2018 pun menunjukkan jika prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi, yaitu 93% dan hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang, maka dari itu sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini.

    Kebanyakan orang tua masih menganggap remeh terhadap kesehatan gigi dan mulut dan berpikir apabila gigi sulung anak yang bermasalah tidak membutuhkan perawatan karena akan segera digantikan oleh gigi permanen. Padahal masalah gigi dan mulut pada anak dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Pertumbuhan gigi sulung merupakan proses penting dalam pertumbuhan anak. Apabila anak mengalami masalah pada rongga mulut, maka anak akan sulit mencerna makanan, oleh karena itu pertumbuhan anak pun akan mengalami gangguan. Selain sebagai fungsi pengunyahan, gigi geligi juga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap fungsi bicara. Kemampuan fonetik atau pelafalan pada anak membutuhkan bantuan dari gigi sulung. Gigi sulung pun berperan besar dalam fungsi estetika. Saat anak sudah mulai sadar dan memperhatikan penampilan, apabila terdapat kerusakan pada gigi akan mempengaruhi rasa percaya diri anak, membuat anak menjadi enggan untuk membuka mulut serta berinteraksi dengan teman-teman sebayanya.


    Masalah kesehatan gigi dan mulut memiliki kaitan yang sangat erat dengan perilaku menyikat gigi secara teratur dan benar, hanya 2,8% penduduk berusia di atas 3 tahun yang menerapkan cara menyikat gigi yang benar. Maka dari itu, sangat penting peran orang tua untuk memperkenalkan kepada anak cara menyikat gigi yang benar dan membiasakan anak untuk rutin menyikat gigi setiap hari, minimal sebelum tidur malam dan pagi hari setelah sarapan agar kesehatan gigi terjaga dengan baik.

    Usia yang tepat untuk mengajarkan sikat gigi yang benar kepada anak sejak mereka berusia 2 sampai 3 tahun. Orang tua juga harus mendampingi anak menyikat gigi hingga usia 8 tahun, hal in berhubungan dengan kemampuan motorik anak.

    Menjaga kesehatan gigi dan mulut juga dipengaruhi oleh asupan makanan anak, menghindari konsumsi makanan dan minuman dengan konsentrasi gula yang tinggi sangat membantu dalam tindakan pencegahan gigi berlubang. Memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung pH netral, seperti keju, kacang-kacangan, buah dan sayuran. Selain itu, banyak mengkonsumsi air putih juga salah satu tindakan yang mempengaruhi kualitas air liur agar membantu self cleansing rongga mulut.

    Orang tua juga diwajibkan untuk membawa anak ke dokter gigi secara rutin minimal 6 bulan sekali. Rutinitas ini perlu agar orang tua mendapatkan edukasi tentang tindakan preventif pada gigi anak, tindakan kuratif atau penanganan gigi yang telah berlubang dan anak dapat beradaptasi dengan ruangan dokter gigi sejak sedini mungkin agar kelak tidak merasa takut untuk ke dokter gigi.

Merawat gigi dan gusi perlu dilakukan sedini mungkin. Langkah-langkah yang dilakukan dalam merawat kebersihan gigi dan mulut adalah sebagai berikut:

1. Sikatlah gigi dengan benar minimal 2 kali sehari; pagi sehabis sarapan dan malam sebelum tidur. Pastikan sikat gigi Anda bersih sebelum digunakan

2. Jangan tunggu sikat gigi Anda mekar. Ganti sikat gigi setiap 3-4 bulan sekali. Pilih sikat gigi berbulu lembut dengan kepala sikat yang dapat menjangkau semua bagian gigi

3. Sebagai indera pengecap yang terbilang sensitif, lidah adalah bagian yang paling sering terpapar makanan yang masuk ke mulut, karenanya rajinlah menyikat lidah

4. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride

5. Gunakan cairan antiseptik untuk berkumur setelah gosok gigi

6. Gunakan benang gigi sekali sehari untuk mengangkat plak yang tidak dapat disentuh oleh sikat gigi dan obat kumur

7. Kunyah permen karet tanpa gula untuk meningkatkan aliran air liur yang dapat membersihkan partikel makanan dan asam penyebab kerusakan gigi

8. Hindari makanan yang banyak mengandung gula dan manis

9. Minum air putih setelah makan

10. Biasakanlah untuk makan buah-buahan segar karena seratnya dapat membantu menghilangkan kotoran yang ada di gigi

11. Konsumsi makanan yang seimbang dan kaya kalsium, seperti susu, keju, telur, ikan teri, bayam, katuk, sawi, dan agar-agar

12. Hindari stres dan jaga daya tahan tubuh, antara lain dengan mengonsumsi vitamin C dan makan makanan bergizi

13. Melakukan pemeriksaan berkala ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.

Sumber : https://sitinurhidayati1995.wordpress.com/2017/11/22/5/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS